Selasa, 06 April 2010

Malam dan Sejuta Ketakutanku

Malam, aku kembali ingin agar kau kembali menjadi teman keluh kesahku. Dan jika selama ini kelakuanku seperti manusia bodoh tak bermoral, itu mungkin karena aku butuh kasih sayang lebih. Aku butuh perhatian lebih. Sama seperti balita, selalu ingin dekat dengan orang tuanya meski ia senamg berada dekat dengan sebayanya. Aku bukan bandel sebenarnya. Aku Cuma kesepian. Dan sebanarnya aku bimbang.
Butuh teman untuk ceritakan semua hari-hariku. Akan tetapi saat aku bersama teman-temanku, aku tak bisa bicara banyak. Yah.. agak pendiam memang. Itu semua Cuma ketakutanku. Aku takut mereka tak menerimaku.akupun takut mereka jua tak mau mendengarku. Suatu pemikiran yang bodoh memang. Pemikiran seorang belia yang putus asa dan tidak percaya diri
Jujur, aku merasa iri dengan teman-temanku. Iri hanya karena mereka bisa dekat dengan kedua orang tuanya. Bercengkrama dalam kehangatan keluarga mereka. Sudahkah keluargaku ini seperti itu??????
Mungkin. Karena aku belum tahu pasti, aku takut pada mereka. Perasaanku sering merasa begitu. Terus saja mencurigai aku. Terus terang itu membuatku takut. Mereka larang ini larang itu. Dengan cara yang sama sekali tak aku sukai. Dan semua ini membuatku semakin penasaran. Menutup hati, butakan mata mata hatiku. Mengapa mereka seakan susah mempercayai aku???? Apa aku memang begitu tak bisa dipercayanya????????
Tragis… dan sekali lagi aku ingin menangis…...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar